Mengenal sejarah Kamera
- Muhammmad Yazid
- Dec 15, 2020
- 7 min read
Updated: Dec 17, 2020
Hay, bagaiman kabar kalian teman-teman Emysite? mudah-mudahan baik yah, dan ingat di masa dandemi ini tetap jaga protokol kesehatan. dan jangan lupa makan.
Oh iya untuk teman-teman fotogrfi yang mempunyai hobby fotografi, pasti kalian tidak jauh nih dari yang namanya kamera. Lalu apa itu kamera? Menurut wikipedia Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap", mekanisme awal untuk memproyeksikan tampilan di mana suatu ruangan berfungsi seperti cara kerja kamera fotografis yang modern, kecuali tidak ada cara pada waktu itu untuk mencatat tampilan gambarnya selain secara manual mengikuti jejaknya. Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik.
Di artikel ini kita akan bahas sejarah kamera, Hayo disini siapa yang gak tau tentang sejarah kamera pertama kali diciptakan? oke, mimin akan jelaskan nih
Kamera obscura

Dalam catatan sejarah, bahwa kamera obscura (yang artinya kamar gelap) ditemukan pada sekitar tahun 1.000 setelah Masehi oleh Al-Haitam atau yang dikenal pula dengan nama lain Alhazen. Kamera ini dikembangkan dengan konsep lubang kecil di kotak gelap yang disinari cahaya mampu menghasilkan gambar.

Pada awal abad ke-11, gagasan untuk membuat kamera sudah dikembangkan. Dilansir dari Techwalla, Seorang ilmuwan dari Irak bernama Ibn Al-haytham membuat catatan tentang kamera obscura. Kamera ini menggunakan lensa untuk memfokuskan cahaya di dalam kotak gelap. Gambar apapun yang ditunjukkan lensa muncul pada permukaan kertas di dalam kotak. Teori optik pada penemuan ini sama untuk semua jenis kamera. Sumber; https://www.idntimes.com/science/discovery/nurul-aulia/penemuan-kamera-exp-c1c2/2
2. Kamera Daguerreotypes dan Calotypes
Apa itu kamera Daguerreotypes?
Daguerrotype adalah sebuah metode atau proses untuk membuat foto yang pertama kali dipublikasikan di dunia. Metode atau prose percetakan ini diciptakan untuk pertama kali nya oleh dua orang sahabat yaitu Louis Daguerre dan Nicéphore Niépce di Prancis pada tahun 1834.

Hampir 900 tahun setelah ditemukannya kamera Obscura, pada tahun 1837 Joseph Nicephore Niepce yang berkebangsaan Prancis menemukan konsep fotografi yang praktis, yang kemudian dinamakannya sebagai Daguerreotypes.
Di dalam sebuah kotak kecil dengan lubang cahaya, ia menambahkan pelat tembaga dan perak yang ditambahkan dengan uap yodium sehingga kamera generasi ini lebih sensitif terhadap cahaya.

Setelah dilakukan eksposur pada kamera, gambar kemudian terbentuk melalui uap merkuri dan larutan natrium klorida. Niepce bekerja sama dengan partnernya Louis Daguerre untuk menemukan kamera ini, oleh sebab itulah nama kameranya dinamakan dengan nama penemunya.
Setelah muncul Daguerreotypes, Henry Fox Talbot menyempurnakan proses terbentuknya gambar, dan berhasil menjual Calotype pada sekitar tahun 1840-an.


Setelah munculnya Daguerreotypes, sekitar tahun 1840-an, seorang ilmuwan asal Inggris bernama William Henry Fox Talbot membuat kamera bernama Calotypes. Mekanisme pada kamera itu tidak jauh berbeda dengan Daguerreotypes. Hanya saja, Talbot menambahkan beberapa ramuan kimia pada pelat cetak fotonya.
3. Pelat Kering Collidion
kamera Pelat Kering Collidion yang menjadi kamera generasi kedua yang ada di bumi, kamera ini mulai digunakan pada 1857


kamera ini adalah hasil penemuan dari Desire Van Monckhoven. Empat belas tahun kemudian, kamera pelat kering ini dimodifikasi oleh Richard Leach Maddox dan terciptalah pelat basah dengan kualitas dan kecepatan gambarnya yang lebih baik daripada pelat kering guys.

Perjalanan kamera Colliidion terus berlangsung hingga pada tahun 1878 ditemukan emulsi gelatin yang mampu meningkatkan sensitivitas kamera, sehingga kamera bisa mengambil gambar secara spontan.
Saat-saat inilah dimana tripod dan alat bantu kamera lainnya tidak terlalu dibutuhkan untuk mengambil gambar. Sebuah kamera berukuran kecil beratnya tidak terlalu besar dan bisa dipegang dengan tangan kosong.
4. Kodak dan Kamera Film
Fotografer tahun 90s tau nih pastinya kamera ini, yaps.. kamera yang menggunakan roll film dan bisa di cetak lho. bahkan, di era mileniall ini kembali trending kamera ini nih
seperti : Fujifilm kodak, Pentax espio, Kodak M35, Kodak VR35, dan kamera jadul lainnya
Oh iyah, kenalan ama penciptanya yuk! sobat EMYBLOG.
PENEMU KAMERA KODAK ( GEORGE EASTMEN)

George Eastman (12 Juli1854 - 14 Maret1932) adalah pendiri dari Eastman Kodak Co. dan menemukan film gulung, serta berjasa menyebarluaskan fotografi.
Pada 4 September 1888, Eastman mendaftarkan merek datang Kodak, yang disusunnya berdasarkan huruf-huruf kesukaannya, dan menerima paten untuk kameranya yang menggunakan film gulung. Di sinilah muncul frasa "You press the button, we do the rest." (Anda menekan tombolnya, kami mengerjakan setelahnya) [2]
Kamera temuannya berharga 25 Dolar Amerika dapat digunakan untuk mengambil 100 gambar dengansatu film gulung. Kemudian, pengguna memberikan film gulungnya ke Kodak untuk diproses. Layanan ini pada saat itu dihargai 5 Dollar.
Eastman turut menyokong pendirian Sekolah Musik Eastman dari Universitas Rochester yang dipimpin oleh Alfred Klingenberg.
Pada 1925, Eastman melepas manajemen sehari-hari Kodak, dan menduduki jabatan ketua. Setelah msa ini, ia memusatkan kegiatannya pada kegiatan derma."
sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/George_Eastman

Sebetulnya pengembangan kamera film ini sudah dimulai satu abad sebelumnya, yaitu semenjak tahun 1885 oleh George Eastman yang memulai produksi film kamera, yang kemudian berkembang lagi
menjadi seluloid pada tahun 1888-1889
Kamera film tersebut ia namakan dengan Kodak, yang kemudian mulai dikenalkan kepada masyarakat luas semenjak tahun 1888. Lebih canggihSejarah kamera dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact yang diteliti oleh Oskar Barnack di Leitz. Barnack menggunakan film 35 mm untuk membuat kamera yang dapat menghasilkan perbesaran gambar dengan kualitas sangat baik.
5. Kamera Compact dan Canon
Sejarah kamera dilanjutkan dengan hadirnya kamera compact yang diteliti oleh Oskar Barnack di Leitz. Barnack menggunakan film 35 mm untuk membuat kamera yang dapat menghasilkan perbesaran gambar dengan kualitas sangat baik.

Akhirnya, pada tahun 1913 terbentuklah prototipe Ur-Leica, kamera 35 mm yang kemudian pengembangannya tertunda karena adanya perang dunia pertama.
Setelah beberapa kali mengalami perkembangan fitur, kamera Ur-Leica mulai dijual secara luas pada tahun 1923. Semenjak itu, konsumen pengguna kamera merasa sangat puas dan menyambut baik inovasi kamera yang satu ini.
Dari sinilah kemudian muncul perusahaan pembuat kamera saingan Ur-Leica, yaitu kamera Canon yang perusahaannya berpusat di Jepang. Canon juga membuat kamera dengan film cine 35 mm, yang kemudian bersaing ketat dengan Ur-Leica.
Kamera yang dibuat di negeri matahari terbit ini kemudian menjadi sangat populer setelah berakhirnya perang Korea yang membuat veteran Jepang banyak membawa kamera ini ke Amerika Serikat.
Tentunya hingga kini Canon terus berinovasi memproduksi berbagai kamera canggih lainnya, sehingga sampai saat ini pun bisnisnya masih berjalan dengan subur."
6. TLR dan SLR
Ada yang tau apa itu TLR dan SLR gak nih sobat Emysite?
Apa sih TLR itu?

kamera dengan dua lensa objektif dengan panjang fokus yang sama. Salah satu lensanya adalah tujuan dari fotografi itu sendiri yaitu menangkap cahaya untuk menghasilkan gambar, sedangkan yang lainnya digunakan untuk sistem jendela bidik, yang biasanya dilihat dari atas di tingkat pinggang.
Selain itu, jendela bidik terdiri dari cermin 45 derajat (alasan untuk kata refleks dalam nama), layar matte fokus di bagian atas kamera, dan kap pop-up sekitarnya. Dua tujuan yang terhubung, sehingga fokus ditampilkan pada layar fokus akan persis sama seperti pada film." sumber : http://inspirelax.blogspot.com/2014/03/apa-itu-kamera
Nah, sekarang SLR itu apa sih?

Kamera refleksi lensa tunggal (bahasa Inggris: Single-lens reflect (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Jadi kata "refleksi" yang dimaksud dalam pengertian ini adalah refleksi cahaya dari lensa, bukan dari kaca pantul dalam sistem pra-pandang. Dengan pengertian ini, maka kamera yang tidak menggunakan teknologi kaca pantul dan prisma, masih dapat digolongkan pada jenis SLR atau Refleksi Lensa Tunggal. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, di mana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane." sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Kamera_SLR
Nah, perbedaan antara TLR dan SLR yaitu secara khusus, kamera TLR dilengkapi dengan dua lensa objektif dengan panjang focal yang sama. Satu lensa berguna untuk tujuan mengambil gambar, sementara lensa lainnya berguna untuk menangkap bayangan yang telah masuk ke lensa pertama.
Sementara pada kamera SLR, hanya terdapat satu buah lensa yang sudah dikombinasikan dengan sensor gambar digital.
Kamera SLR dipopulerkan oleh perusahaan Asahi Optical, yang pertama kali meluncurkan kamera SLR 35mm yang dinamakan dengan Asahiflex. Pada tahun 1950-an, mulai banyak kamera SLR yang beredar di pasaran, termasuk Canon, Yashica, dan Nikon.
7. Kamera Analog
Sejarah kamera fotografi selanjutnya sampai pada tahun 1981 saat dimulainya pembuatan kamera analog, yang teknik pengambilan gambarnya masih bisa menggunakan film seluloid (klise/film negatif).

Yang pertama kali membuat kamera analog ini adalah Sony Mavica. Pada Olimpiade 1984, pertama kalinya kamera analog yang diproduksi Canon digunakan untuk memotret Yomiuri Shinbun yang hasilnya kemudian dimuat di surat kabar Jepang
8. Kamera Digital
Nah, sobat Emysite sekarang di era digital ini kamera digital sudah banyak dan tidak awam lagi nih di kalangan para Fotografer ataupun pekerjaan yang membutuhkan kamera pada saat ini.
Kamera digital yang sedang ramai di pake oleh para sobat Emysite nih seperti DSLR dan Mirorless nih. Tapi, kita bahas dulu yuk! sejarah Kamera Digital pertama kali.

Kamera Digital pertama kali dikembangkan oleh Fuji pada tahun 1988, yang menggunakan kartu memori 16 MB untuk menyimpan data foto yang diambil.
Selanjutnya kamera digital mulai dikenalkan pada masyarakat luas semenjak tahun 1989 oleh Fuji. Pada tahun 1991, dimulailah pemasaran kamera digital Kodak DCS-100 yang beresolusi 1,3 megapiksel dan ditawarkan dengan harga US$ 13.000.
Nah, Format foto kamera digital mulai beralih menjadi JPEG dan MPEG yang tidak memakan banyak tempat pada penyimpanan data. Pada tahun 1995, kamera digital dengan kristal cair di bagian belakang lensa mulai dikembangkan oleh Hiroyuki Suetaka dengan nama kamera Casio QV-10.
DSLR
DSLR adalah singkatan dari “Digital Single Lens Reflex”. Dalam bahasa yang sederhana, DSLR adalah kamera digital yang menggunakan cermin untuk memindahkan cahaya dari lensa ke jendela bidik (viewfinder) , yang merupakan lubang di bagian belakang kamera dimana Anda dapat melihat/mengintip melaluinya untuk melihat gambar apa yang Anda ambil.

Nah, pada tahun 1999 Kamera DSLR mulai ditemukan dengan mulainya peluncuran pertama kali di ranah DSLR yaitu NIKON D1 yang berhasil memakan biaya produksi sebesar hingga US$ 6.000 saja
Mirorless
Kamera Mirrorless adalah kamera yang pada dasarnya sama seperti kamera DSLR tapi tidak memakai cermin/pentaprisma.

Mirrorless mempunyai banyak nama lain seperti Mirrorless Interchangeable-Lens Camera (MILC), Compact System Camera (CSC), Mirrorless System Camera (MSC), Digital Single Lens Mirrorless (DSLM).Ciri dari Mirrorless adalah ukurannya yang relatif kecil, beratnya yang ringan, lensa yang dapat diganti-ganti, hasil bidikan yang dihasilkan juga tidak jauh beda dengan DSLR, karena beberapa mirrorless ada yang sudah full format.
Comments